Bulir Kata dalam Status (Part 2)

Bismillahirrahmanirrahiim

Assalamu alaikum!!

Selamat pagi-siang-sore-malam teman2!! Berhubung sedang belum ada ide untuk menulis panjang-panjang (sebenarnya ada tapi belum selesai dikerjakan haha), jadi postingan kedua hari ini saya akan share beberapa status saya di Facebook, bersumber banyak dari buku dan kata-kata orang terkenal ataupun kata-kata teman2 saya, juga ada yang dari saya sendiri. Niatnya untuk berbagi. Jika ada yang benar dan bermanfaat, jelas itu datangnya bukan dari jari dan pikiran saya, tapi dari Tuhan, Allah SWT. Kalau ada yang salah, dimaafkan (udah kaya lebaran aja minta maaf). Untuk yang ingin membaca bagian pertamanya, bisa cek disini. Semoga bermanfaat!

Ketahuilah, adalah niscaya sebuah kenyataan berkata bahwa hidup tak akan pernah sempurna, karena hanya seorang pengecut yang mengharapkan hidup sempurna. Ketahuilah, dengan segala keterbatasan itulah, manusia bisa selalu terlahir kembali. Jangan takut memulai semua dari awal, dengan usaha yang gigih (Donny Dhirgantoro, '2')

Embun pagi, sentuhlah wajahku. Belai sejukmu adalah nyawa pagi hari. Tanpamu, pagi terasa gersang. Selamat pagi, embun pagiku.

Mentari pagi, sinarilah aku. Hangat sinarmu membalut diri yang tercekam dingin semalam tadi. Tanpamu, pagi tetap sedingin malam. Selamat pagi, matahariku.

Udara pagi, biarkan aku menarikmu dalam nafas ini. Sejuk auramu menenangkan batin di pagi hari. Tanpamu, gelisah mungkin setia menghampiri. Selamat pagi, udara pagiku.

Ada banyak hal kecil di pagi hari, yang mungkin saat malam tak pernah kita minta untuk tetap diberikan esok pagi. Adakah alasan untuk tidak bersyukur?

Selamat pagi, wahai Tuhan yang Maha Pemberi, Maha Pemurah, Maha Penyayang..

(tulisan ini sempat di posting di postingan sebelumnya, 'Selamat Pagi, Pagiku.')

"Sebenarnya cinta telah memiliki skenario indah untuk masing-masing orang. Hanya saja kadang kita tidak sabaran menjalani adegannya"

"Aku hanya orang yang berdiri di seberang jalan itu. Menunggumu, meski tak tahu kapan kau datang. Awalnya tak mengapa, karena itu janjiku. Tapi kenyataan berbicara lain. mungkin sekiranya aku harus menyeberang. Melanjutkan langkah. Kalaulah memang kita bersama, lain waktu pasti bertemu.
Aku tlah menyeberangi jalan ini. Tapi ketahuilah, rasa dalam hati ini mungkin tidak akan berubah. Aku hanya tak ingin seribu mimpiku hilang seperti debu jalanan ini yang tertiup angin. Sekali lagi, kalaulah memang kita bersama, pasti kembali. Hanya perlu bersabar. Jikapun tidak, waktu atas izinNya akan membawaku ke jalan yang terbaik bagiku.
Sebenarnya cinta telah memiliki skenario indah untuk masing-masing orang. Hanya saja kadang kita tidak sabaran menjalani adegannya. Bersabarlah dalam diam, atau beranilah dalam mencintai, mencintai dalam keberanian. Dan, sejatinya tidak ada pilihan abu-abu. Aku bukanlah orang yang ahli mencinta. Bukan orang yg telah mengarungi samudra cinta. Tapi aku tahu itu benar. Tanpa komitmen, cinta hanya akan melemahkan hati, mematikan pancaran jiwa. Bukankah harusnya cinta dapat membangun diri?"
(Seberang Jalan)

Ketika cantik yang diincar, keriput dan tua akan menghapusnya. Ketika kaya yg dimau, ia akan habis ditelan masa dan problematika hidup. Ketika keturunan yang dilihat, ia mungkin dapat menyelamatkan dan mengangkat derajatmu, tapi hanya di dunia. Ketika agama yg diinginkan, selamat dunia akhirat jawabnya.

Tidur adalah anugerah. Tapi jadi musibah, karena terlambat bangun.

Apa yang tampak kadang tidaklah sama dengan kenyataan. Tetaplah belajar, agar bisa menggali makna hidup dari peristiwa sekecil apapun. Setiap saat berarti banyak, kala senantiasa dipakai untuk belajar. Menebar kebaikan tak harus di satu tempat, berpencarlah dan arungi dunia.

Sudah lebih dari seminggu mendung berteman dengan langit. Tetiba siang ini hujan kembali turun deras seperti hari-hari kemarin, membasahi semua yang ada di bawahnya. Siang yang tadi sempat terik, seketika menjadi sejuk dan dingin.
Aku keluar dari warung, mengambil helm agar tidak terbasahi hujan. Bahaya, bisa bau rambutku kalau memakai helm yang basah. Air hujan menetes membasahi lengan dan sebagian bajuku saat aku bergerak mengambil helm di motor. Dingin sentuhannya. Tapi, setidaknya gerakku cukup cepat untuk mencegah hujan semakin asyik membasahiku.
Aku kembali duduk di dalam warung setelah menempatkan helmku diatas etalase makanan. Kau tahu? Bagiku, hujan ini menentramkan, meski menghambatku untuk pulang. Serasa sejuk hati ini dibasahinya. Mungkin aku harus banyak mensyukuri hal-hal kecil untuk menghidupkan hati yang mungkin sudah legam.
Tahukah kamu? Hujan ini pun mengngatkanku akan harapan-harapan. Entah apa harapan itu. Salah satunya mungkin keinginan untuk mengetahui siapa kamu, wahai sosok yang mungkin belum pernah kujumpai.
-25 Desember 2013, 11.45-

Merindu dalam takbir. Merenung dalam istighfar. Saling menguatkan, saling melengkapi. Apapun yang terjadi, bukankah kita saudara seiman? Semoga bisa saling berintrospeksi dan saling mendukung. Memang tidak banyak orang di jalan dakwah ini, tapi justru itulah keistimewaannya. Berkiprahlah dan bahu-membahu dalam menyebarkan kebaikan. Hapus kesenjangan. Raih mardhotillah.

'Sometimes, the only way to catch an uncatchable woman is to offer her a wedding ring.' (Rhapsody: Selalu Ada Alasan Untuk Pulang)

Kita perlu belajar. belajar bisa dengan membaca, mendengarkan atau melihat sesuatu hal yang bermanfaat. dengan belajar kita bisa mendapatkan ilmu baru, memperdalam atau kembali mengingat ilmu lama yang sudah dipelajari. ilmu yang didapatkan bukan digunakan untuk sekedar berkata-kata atau diucapkan, tapi untuk diamalkan dan diterapkan #okesip #Introspeksidiri Bismillah~

benar kata Al Qur'an, QS Al-Asr.
'Demi Masa, sesungguhnya manusia dalam kerugian'

Imam Syafi'i: 'Bila kamu tak tahan lelahnya belajar, maka seumur hidup kamu akan menanggung perihnya kebodohan' 

• Twitter
• Facebook
• Google
• Tumblr
• Pinterest

drwriter

Artikel Terkait