Elegi Hujan

16.56 0

"Elegi Hujan"

Nun jauh di sana, kau takkan pernah paham, bahwa aku telah tenggelam dalam berbagai frasa yang tak pernah kau balas sepatah kata saja.

Lalu, hujan malam ini menemani diri mendeklamasikan sebuah elegi, yang terdengar syahdu dalam tiap derai dan melagu lembut menelisik hati yang tersedu.

Jangan. Jangan kalian larang aku mengenang kesenduan yang mungkin lain waktu akan kurindukan. Biarkan aku merasakannya seperti melahap suap demi suap nasi goreng yang penuh kenikmatan.

Perih, terima kasih untukmu karena telah berteman dengan sepi. Kalian bercengkrama ramah di sini, lalu meninggalkan secarik kertas bertuliskan puisi yang berkisah bahwa hati kan bertumbuh saat dirimu memutuskan melepas sauh.

Ya, mungkin dalam legam hitam malam, aku yang tak pernah berhenti mendamba harus lanjut melangkah dalam temaram, mencari secercah cahaya di luar sana.

Karena bisa saja lain waktu ku kembali lagi di hadapmu, kau mulai meragu dengan sikapmu dulu. Kala itu kan kubiarkan kau sendiri, sementara aku terus membangun hati.

Karena bisa saja di lain hari, saat matamu memutuskan menatapku lagi, aku berhasil mengikatkan diriku dalam larik-larik janjimu.

Dan menuliskannya lagi dalam lembar janjiku.

Tak ada salahnya bila harap ini tak kusudahi, bukan? Karena aku pun tak pernah melarangmu untuk berharap kepada siapapun.

Revival!

19.45 0

Yap! Lama sekali sudah tidak blogging karena fokus menulisnya pindah ke Instagram serta proyek beberapa naskah buku.

Tapi, blog ini akan aktif lagi! Di sini akan saya bagi naskah yang sedang saya tulis, untuk bisa dibaca bersama-sama dan mohon masukannya.

Tunggu tanggal mainnya guys!

[Untuk pembuka, izinkan saya berbagi satu nasihat]